Tanda-tanda Kantuk Yang Tidak Sehat. Pada artikel sebelumnya pernah
kita bahas Waspada Ngantuk Berlebih di Siang hari ! Gejala Hipersomnia. Pada
kesempatan kali ini akan kita bahas Tanda-tanda Kantuk Yang Tidak Sehat yang
saya ambil langsung dari kompas.com yang ditulis oleh Dr. Andreas Prasadja,
RPSGT* Praktisi kesehatan tidur, konsultan utama AP
Snoring & Sleep Disorder Clinic serta Sleep Disorder Clinic - RS. Mitra
Kemayoran, pendiri @IDTidurSehat , penulis buku Ayo Bangun! anggota American
Academy of Sleep Medicine.
Masyarakat modern telah
terbiasa menganggap kantuk sebagai suatu bentuk kemalasan. Sebuah hal yang tabu
bagi produktivitas. Orang yang mengantuk dipandang sebelah mata. Akibatnya,
kantuk diperlakukan sebagai suatu penyakit yang harus dicarikan obatnya.
Padahal mengantuk merupakan sinyal tubuh membutuhkan tidur, sama halnya seperti lapar merupakan tanda membutuhkan makanan atau haus yang berarti membutuhkan cairan. Kantuk adalah hal alami. Secara alamiah, jika kekurangan sesuatu kita harus memenuhi kebutuhan tersebut, dan tidak tergantikan. Ya, sampai saat ini tak ada satu zat pun yang dapat menggantikan efek restoratif tidur.
Proses tidur itu membangun dan memperbaiki tubuh. Ia memberikan tenaga baru, semangat baru bahkan sel-sel baru. Seluruh sistem tubuh akan terganggu begitu tidur terganggu.
Pada dasarnya kita akan mengantuk jika kekurangan tidur. Tetapi kekurangan tidur harus dipahami sebagai suatu kondisi. Kondisi kurang tidur bisa disebabkan oleh durasi tidur yang kurang, atau kualitas tidur yang buruk. Kualitas tidur yang buruk, bukan saja rasa tidur yang tak dalam yang sering dikenal masyarakat dengan sebutan tidur-tidur ayam. Kualitas tidur yang buruk ditemui dalam bentuk kantuk berlebihan walau durasi tidur sudah cukup.
Rasa kantuk berlebihan atau hipersomnia berujung pada berbagai penyakit tidur serius seperti narkolepsi atau sleep apnea/mendengkur.
Kantuk bisa bertumpuk dan bertambah parah. Sebelum bertambah buruk dan mengakibatkan gangguan produktivitas dan kesehatan, ada baiknya kita mengenali bagaimana tanda-tanda kantuk yang tak sehat.
"Pelor"
Pelor alias nempel molor merupakan istilah yang umum diberikan pada orang yang mudah sekali tidurnya. Begitu meletakkan kepala di atas bantal, tak kurang dari 5 menit, seseorang sudah terlelap. Padahal mulai tidur (sleep onset) yang normal adalah 10-20 menit.
Impulsif
Mengantuk akan memicu perilaku impulsif. Orang yang berada dalam kondisi kurang tidur mudah sekali terpancing emosinya. Kemampuan mengambil keputusan juga menurun drastis. Coba perhatikan, tiap kali berbelanja di midnight sale, atau browsing toko online di malam hari, kita cenderung tak berpikir panjang untuk berbelanja.
Rakus
Kantuk akan meningkatkan nafsu makan. Sebenarnya mudah saja dijelaskan. Ketika mengantuk dan kekurangan tidur, sedang kita harus tetap beraktivitas, tubuh secara otomatis akan membutuhkan tenaga tambahan. Untuk itu sel-sel saraf di otak mendiktekan rasa lapar dan keinginan besar untuk menikmati makanan yang asin, manis dan gurih. Ketika merasa sulit mengendalikan nafsu makan, mungkin Anda sedang kurang tidur?
Lamban
Daya tangkap, baik di kelas atau membaca juga dipengaruhi oleh tidur. Kekurangan tidur membuat kita lamban memahami suatu subyek. Akibatnya, satu dokumen harus dibaca berulang kali baru benar-benar mengerti isinya. Dalam pengambilan keputusan juga terkesan lamban dan ragu-ragu.
Ceroboh
Karena konsentarasi yang buruk, saat kurang tidur, kita jadi ceroboh. Tanpa sengaja menjatuhkan barang-barang, atau salah menekan tombol. Tak jarang kita meletakkan kunci kendaraan bukan pada tempat biasanya. Sistem koordinasi motorik manusia jadi buruk. Ini sebabnya pendengkur yang sering mengantuk dilarang untuk berkendara.
Galau Berlebihan
Emosi jadi tak stabil ketika tidur tak sehat. Sebuah penelitian menyatakan bahwa pasangan yang kurang tidur lebih sering bertengkar dibanding yang cukup. Sementara penelitian Univ. Of California sebutkan bahwa pasangan dari orang yang tak sehat tidurnya sering merasa dihargai.
Tertidur
Jika mengantuk sampai tertidur, tentu kekurangan tidur atau penyakit tidur yang diderita sudah sangat parah. Tetapi banyak orang mencoba mempertahankannya dengan kafein atau minuman penambah energi. Semua zat stimulan ini hanya menunda rasa kantuk tanpa mengembalikan kemampuan otak yang sudah lelah. Tandanya ketika dalam suasan yang membosankan atau cenderung gelap, orang yang mengantuk akan langsung tertidur.
Padahal mengantuk merupakan sinyal tubuh membutuhkan tidur, sama halnya seperti lapar merupakan tanda membutuhkan makanan atau haus yang berarti membutuhkan cairan. Kantuk adalah hal alami. Secara alamiah, jika kekurangan sesuatu kita harus memenuhi kebutuhan tersebut, dan tidak tergantikan. Ya, sampai saat ini tak ada satu zat pun yang dapat menggantikan efek restoratif tidur.
Proses tidur itu membangun dan memperbaiki tubuh. Ia memberikan tenaga baru, semangat baru bahkan sel-sel baru. Seluruh sistem tubuh akan terganggu begitu tidur terganggu.
Pada dasarnya kita akan mengantuk jika kekurangan tidur. Tetapi kekurangan tidur harus dipahami sebagai suatu kondisi. Kondisi kurang tidur bisa disebabkan oleh durasi tidur yang kurang, atau kualitas tidur yang buruk. Kualitas tidur yang buruk, bukan saja rasa tidur yang tak dalam yang sering dikenal masyarakat dengan sebutan tidur-tidur ayam. Kualitas tidur yang buruk ditemui dalam bentuk kantuk berlebihan walau durasi tidur sudah cukup.
Rasa kantuk berlebihan atau hipersomnia berujung pada berbagai penyakit tidur serius seperti narkolepsi atau sleep apnea/mendengkur.
Kantuk bisa bertumpuk dan bertambah parah. Sebelum bertambah buruk dan mengakibatkan gangguan produktivitas dan kesehatan, ada baiknya kita mengenali bagaimana tanda-tanda kantuk yang tak sehat.
"Pelor"
Pelor alias nempel molor merupakan istilah yang umum diberikan pada orang yang mudah sekali tidurnya. Begitu meletakkan kepala di atas bantal, tak kurang dari 5 menit, seseorang sudah terlelap. Padahal mulai tidur (sleep onset) yang normal adalah 10-20 menit.
Impulsif
Mengantuk akan memicu perilaku impulsif. Orang yang berada dalam kondisi kurang tidur mudah sekali terpancing emosinya. Kemampuan mengambil keputusan juga menurun drastis. Coba perhatikan, tiap kali berbelanja di midnight sale, atau browsing toko online di malam hari, kita cenderung tak berpikir panjang untuk berbelanja.
Klise
Kekurangan tidur membuat orang sulit menjadi kreatif saat berbicara di muka umum. Kemampuan memilih kata-kata secara kreatif dan sikap yang hangat akan menurun drastis saat mengantuk. Akhirnya kata-kata yang keluar pun itu-itu saja, bahkan terkesan klise.
Kekurangan tidur membuat orang sulit menjadi kreatif saat berbicara di muka umum. Kemampuan memilih kata-kata secara kreatif dan sikap yang hangat akan menurun drastis saat mengantuk. Akhirnya kata-kata yang keluar pun itu-itu saja, bahkan terkesan klise.
Kemampuan Otak Menurun
Tanpa tidur yang baik, proses konsolidasi ingatan
jadi tak sempurna. Ya tidur diperlukan untuk menjaga daya ingat sesorang.
Demikian juga dengan kontrol emosi. Kemampuan otak dan kematangan emosi
menentukan pengambilan keputusan seseorang. Orang dengan tidur yang tak sehat
akan sulit untuk bertindak rasional.Rakus
Kantuk akan meningkatkan nafsu makan. Sebenarnya mudah saja dijelaskan. Ketika mengantuk dan kekurangan tidur, sedang kita harus tetap beraktivitas, tubuh secara otomatis akan membutuhkan tenaga tambahan. Untuk itu sel-sel saraf di otak mendiktekan rasa lapar dan keinginan besar untuk menikmati makanan yang asin, manis dan gurih. Ketika merasa sulit mengendalikan nafsu makan, mungkin Anda sedang kurang tidur?
Lamban
Daya tangkap, baik di kelas atau membaca juga dipengaruhi oleh tidur. Kekurangan tidur membuat kita lamban memahami suatu subyek. Akibatnya, satu dokumen harus dibaca berulang kali baru benar-benar mengerti isinya. Dalam pengambilan keputusan juga terkesan lamban dan ragu-ragu.
Ceroboh
Karena konsentarasi yang buruk, saat kurang tidur, kita jadi ceroboh. Tanpa sengaja menjatuhkan barang-barang, atau salah menekan tombol. Tak jarang kita meletakkan kunci kendaraan bukan pada tempat biasanya. Sistem koordinasi motorik manusia jadi buruk. Ini sebabnya pendengkur yang sering mengantuk dilarang untuk berkendara.
Galau Berlebihan
Emosi jadi tak stabil ketika tidur tak sehat. Sebuah penelitian menyatakan bahwa pasangan yang kurang tidur lebih sering bertengkar dibanding yang cukup. Sementara penelitian Univ. Of California sebutkan bahwa pasangan dari orang yang tak sehat tidurnya sering merasa dihargai.
Tertidur
Jika mengantuk sampai tertidur, tentu kekurangan tidur atau penyakit tidur yang diderita sudah sangat parah. Tetapi banyak orang mencoba mempertahankannya dengan kafein atau minuman penambah energi. Semua zat stimulan ini hanya menunda rasa kantuk tanpa mengembalikan kemampuan otak yang sudah lelah. Tandanya ketika dalam suasan yang membosankan atau cenderung gelap, orang yang mengantuk akan langsung tertidur.
Mulai dari sekarang ketika mengalami hal-hal di atas pikirkan
tentang kesehatan tidur. Sudah cukupkah tidurnya? Teratur? Mendengkur?
Mengigau? Ketindihan? Karena menambah konsumsi kafein atau berbagai vitamin
secara berlebihan bukanlah jawaban yang tepat.
Salam,
Semoga bermanfaat.
loading...
1 komentar:
Iya betul Rasa mengantuk itu kurang sehat kalau mengantuknya di tengah-tengah aktifitas bekerja khususnya siang hari, berarti malamnya kurang tidur di karenakan mungkin punya penyakit imsomnia tanda-tandanya gelisah sulit tidur. Nah betul sekali siangnya timbul penyakit kantuk.Dua penyakitnya bro, tapi obatnya satu yaitu usahakan cukup tidur malam dengan relax, istirahat.
Replyeh btw edsense ada di mana ?
Post a Comment
Jangan lupa komentarnya dan juga kritik dan sarannya....!!